Aku pernah bertukar pikiran dengan seorang teman yang jika otaknya sedang benar, dia akan berubah menjadi bijak sekali. Aku curiga, saat itu ia sedang dirasuki Ki Jarotnya.
Aku bertanya, "Bro, kenapa ya, jadi orang baik itu susah? Orang baik selalu berusaha berbuat baik biar bisa berkontribusi baik buat orang lain di sekitarnya dan niat dia beneran baik untuk berbuat baik. Tapi, seringkali orang baik yang udah berbuat baik itu disangka tidak baik dan diragukan ketulusan baiknya. Jadi, orang baik itu harus gimana biar jadi orang baik?"
Nahloh, berapa kata baik yang aku sebutkan?
Lalu temanku menjawab. Aku lupa sih apa saja yang dia bilang, soalnya captureannya ilang. Intinya, dia memberiku wejangan. Katanya, tetaplah jadi orang baik, apapun tanggapan yang didapatkan. Yang penting kita konsisten menjadi orang baik, bukan hanya sekedar berpura-pura baik.
Yes I see.
You know, dalam hidup selalu ada pilihan. Yes. No. There is no maybe. And on every problems, go face it. Just carry on. Sesungguhnya setiap masalah itu hadir untuk mendewasakan hati dan pikiranmu. Juga dirimu.
And oh, apa bahasa inggrisnya berkaca? Mirror-ing? Hahahaha oke ini absurd. Yes of course menurutku, jika masalah datang dalam hidupmu, go to mirror. Coba deh lihat ke dalam, apa sih yang sebenarnya membuat masalah itu hadir? Yakin nggak ada sesuatu dalam dirimu yang membuatnya hadir?
Don't put blame on someone, without look deep on yourself. Coba deh, jika kamu bisa melakukan sesuatu itu sendiri dan dahulu, mengapa harus menunggu orang lain? Apalagi jika orang tersebut tidak tahu duduk perkaranya.
Aku sudah biasa disalahkan. Tanpa melihat lebih jauh. Tapi aku biasa saja selama aku merasa aku benar. Toh if I did something wrong, aku pasti dengan besar hati mau mengakui dan minta maaf. And I never hate people even people hate me. Aku sih tetap menganggap those people as part of my life. Nggak ada istilah 'pernah kenal', 'dulu kenal', and else.
At least, something true will be approved. Soon. Or whenever.
Dari situ aku makin yakin, kedewasaan itu bukan perkara umur. Tapi emang dari dalam.
So, be mature. Ini bukan waktunya think and act like a child again. We are grown up. So does our maturity. Harusnya..
Regards,
Turunannya Mario Teguh.
Aku bertanya, "Bro, kenapa ya, jadi orang baik itu susah? Orang baik selalu berusaha berbuat baik biar bisa berkontribusi baik buat orang lain di sekitarnya dan niat dia beneran baik untuk berbuat baik. Tapi, seringkali orang baik yang udah berbuat baik itu disangka tidak baik dan diragukan ketulusan baiknya. Jadi, orang baik itu harus gimana biar jadi orang baik?"
Nahloh, berapa kata baik yang aku sebutkan?
Lalu temanku menjawab. Aku lupa sih apa saja yang dia bilang, soalnya captureannya ilang. Intinya, dia memberiku wejangan. Katanya, tetaplah jadi orang baik, apapun tanggapan yang didapatkan. Yang penting kita konsisten menjadi orang baik, bukan hanya sekedar berpura-pura baik.
Yes I see.
You know, dalam hidup selalu ada pilihan. Yes. No. There is no maybe. And on every problems, go face it. Just carry on. Sesungguhnya setiap masalah itu hadir untuk mendewasakan hati dan pikiranmu. Juga dirimu.
And oh, apa bahasa inggrisnya berkaca? Mirror-ing? Hahahaha oke ini absurd. Yes of course menurutku, jika masalah datang dalam hidupmu, go to mirror. Coba deh lihat ke dalam, apa sih yang sebenarnya membuat masalah itu hadir? Yakin nggak ada sesuatu dalam dirimu yang membuatnya hadir?
Don't put blame on someone, without look deep on yourself. Coba deh, jika kamu bisa melakukan sesuatu itu sendiri dan dahulu, mengapa harus menunggu orang lain? Apalagi jika orang tersebut tidak tahu duduk perkaranya.
Aku sudah biasa disalahkan. Tanpa melihat lebih jauh. Tapi aku biasa saja selama aku merasa aku benar. Toh if I did something wrong, aku pasti dengan besar hati mau mengakui dan minta maaf. And I never hate people even people hate me. Aku sih tetap menganggap those people as part of my life. Nggak ada istilah 'pernah kenal', 'dulu kenal', and else.
At least, something true will be approved. Soon. Or whenever.
Dari situ aku makin yakin, kedewasaan itu bukan perkara umur. Tapi emang dari dalam.
So, be mature. Ini bukan waktunya think and act like a child again. We are grown up. So does our maturity. Harusnya..
Regards,
Turunannya Mario Teguh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar