saya bukan blogger. saya hanya ingin bercerita :)

Senin, 15 April 2013

SERUAN PELAJAR YANG TAK SEBERAPA

capslock jebol dalam judul tak sejebol hati saya perkara UN. yap, UN alias Ujian Nasional. ini adalah hari kedua UN tahun 2013 dilaksanakan. dan apa kabarkah?
memang saya masih kelas 11 dan ini bukan tahun kelulusan saya melainkan tahun depan baru saya akan menghadapi ujian kelulusan. tapi melihat problem-problem yang sedari kemarin menjadi hot trending topic dimana-mana, jiwa saya sebagai anak IPS tergugah. banyak kakak-kakak saya kelas 12 yang sedang berjuang di medan perang UN mengeluhkan proses UN ini dan itu merupakan salah satu bukti nyata selain info-info dari media manapun. secara, ini info didapat dari korban sendiri.
jujur saya kesal, marah, malu, takut, sedih, geram, semua jadi satu melihat masalah ini! berikut kurang lebih masalah dalam UN tahun ini:

  1. LJKUN rapuh, tipis, mudah sobek
    men, ini LJKUN. sekali lagi, LJKUN. Lembar Jawab Kerja Ujian NASIONAL. bukan LJK try out atau ujian biasa. tapi kualitasnya? gak beda jauh dengan kertas bungkus gorengan/tempe/ikan asin. LJKUN nya rapuh meskipun gak serapuh hati saya saat ditinggal lektu. tipis dan mudah sobek, misalkan ada kesalahan dalam menjawab dan peserta menghapus jawaban itu, alhasil kertasnya bolong/sobek/koyak/sejenisnya itulah. jadi?? kami dituntut untuk menjawab dengan jawaban yang sebenar-benarnya LANGSUNG tanpa ada kesempatan kedua?? anda-anda pikir kami sejenius itu?? kami para pelajar biasa, manusia biasa, tempatnya luput dan salah. kami gak bisa langsung 100% benar dalam waktu sekejap itu. dan memangnya anda-anda pikir anda sejenius itu?
  2. UN di 11 provinsi ditunda
    katanya NASIONAL, harusnya secara nasional juga serempak dongg pelaksanaannya. masa ada pulak 11 provinsi ditunda kekgini. kan memalukan lohh. 11 provinsi itu adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
    mengapa? alasannya adalah pendistribusian soal yang terlambat. mengapa bisa demikian? seorang anggota komisi X DPR RI *saya lupa namanya* mengatakan bahwa hal ini karena percetakan dipusatkan di pulau Jawa. mengapa tidak dipusatkan di provinsi-provinsi lain di wilayah Indonesia Tengah seperti di Makassar? sehingga jarak bukanlah menjadi penghalang untuk masalah yang seperti ini. saya setuju dengan bapak ini!! yakk cukuplah jarak menjadi penghalang bagi para awak LDR, jangan pulak menjadi penghalang untuk UN
  3. Ada kekurangan soal di beberapa daerah sehingga UN pun ditunda
    nah, ini kekurangan soal, bukan soal belum datang. pertanyaannya: kok bisa? bukankah seharusnya soal didistribusikan sesuai dengan jumlah peserta yang sebelumnya telah dihitung dengan tepat? saya membaca info ini di salah satu koran pagi ini. salah satu sekolah yang ditunda UNnya karena kekurangan soal adalah SMA Harapan 3 Deli Serdang
  4. Ada soal dengan huruf braille, tapi LJKUNnya tak ada
    saya mendapat info ini juga di sebuah koran pagi. jadi, soal dengan huruf braille adalah baru ada tahun ini. kemajuan dong yaa. tapiiii begitu dibuka amplop soalnya *dipisah dengan soal yang lain* ternyata LJKUN tidak terdapat disitu. alhasil para pengawas pun kebingungan dong ya?
  5. Kesalahan ada di percetakan, kata pihak Kemendiknas
    yak, kesalahan ada di pihak percetakan karena tidak bisa ontime dan sesuai deadline dalam pengadaan soal. sementara pihak percetakan pun secara tidak langsung menyalahakan pihak pemerintah karena materi soal yang terlambat dikirim dan blablabla. yaudah, salah-salahan lah kelen situ. ntah mana yang musti saya bela
    untuk pihak percetakan nih ya, kan sudah memenangkan tender dengan nilai pengadaan paling besar, ya harusnya siap dengan segala resiko donggg. profesional menn, sesuai deadline. sekali lagi, jiwa saya sebagai anak IPS sejati tergugah masalah ini tapi saya gakmau membahasnya lebih jauh
  6. Yang paling besar nih: UN 20 PAKET!!
    yang ini tentu yang paling mengganggu di hati, jiwa, dan pikiran kami, para pelajar yang tak seberapa. sudah berapa hari ini sebuah tanya mengganggu pikiran saya: Siapakah orangnya yang telah mencetuskan UN dengan 20 paket dan apa visi misi dia?
    UN 20 paket mencegah kecurangan, ok. tapi deskjob pemerintah bukanlah mencegah pelajar berbuat curang atau mencontek dan sejenisnya, begitu kata bapak DPR tadi.
    kami para pelajar mengakui, kami bukanlah genius kali pak pemerintah.... otak kami pun terbatas..... biarkan sajalah kami berkembang, nanti akan kami bangun bangsa dan negara kita tercinta ini.
    satu hal lagi yang mengganggu pemikiran saya: di negara-negara maju seperti Amerika, Jerman, Kanada dan lainnya TIDAK ADA UN. tapi kualitas SDM mereka jauh lebih baik dibanding kita. mengapa?
jadi intinya, kami para pelajar 90% sesungguhnya keberatan akan adanya UN apalagi 20 paket begini karena hal ini cuma menambah beban dan pikiran kami, serta mengganggu mental kami. kami justru down akan adanya hal ini. tidak bisakah pemerintah mempercayai kami sebagai generasi masa depan yang jujur dan dapat mengubah Indonesia? sebegitu curiganyakah pemerintah sehingga kami dipersulit seperti ini? kami juga toh punya impian dan cita-cita yang baik untuk negara ini.jika ditanya, kami pasti akan lebih memilih jika UN DIHAPUSKAN. mengapa pemerintah tidak join dengan kami dan menanyakan apa mau kami, bagaimana ingin kami, generasi masa depan?
saya jadi ingin menjadi bagian dari pemerintah yang mengurusi dan bertanggung jawab dalam segala permasalahan bangsa dan negara, sungguh.... saya ingin menjadi politisi yang bertanggung jawab.
jujur, saya sedih memikirkan ini. sekali lagi, jiwa saya sebagai anak IPS sejati tergugah...

maaf jika ada kata-kata saya dipostingan ini yang menyinggung pihak tertentu. tapi saya hanya berbicara sebagai pelajar biasa, kebetulan ada di jurusan yang peka terhadap masalah ini.

regards,
siswi jurusan IPS
jurusan yang mengurusi segala masalah sosial dan negara
serta turut andil dalam kemajuan bangsa

HIDUP IPS!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar