saya bukan blogger. saya hanya ingin bercerita :)

Sabtu, 28 Maret 2015

Kepada Dedek Emesh Calon Mahasiswa Baru #2

Hai, selamat bertemu lagi. Kayak lagunya Maudy Ayunda ya hehehehe.
Oke kalo kemarin aku udah nulis tentang panduan sebelum menjadi mahasiswa, sekarang aku lanjutin yaa. Kali ini aku mau sharing tentang kehidupan setelah menjadi mahasiswa. Jangan letih scroll-scroll ke bawah yaaaa emesh-emeshku.

Apa sih yang pertama kali berubah setelah menjadi mahasiswa? Status. Bukan status jomblo atau single menjadi taken loh yaa tapi status dari siswa SMA menjadi mahasiswa perguruan tinggi. Ada tambahan MAHA di depan status siswa kita. Setelah status kita yang itu naik satu level, seharusnya itu mempengaruhi aspek-aspek lain dalam diri kita seperti kedewasaan, tanggung jawab, pola pikir, dan lain-lain. Secara kita bukan lagi anak putih abu-abu yang masih sering mengandalkan segala sesuatu pada orang lain, tapi sudah menjadi mahasiswa dimana segala sesuatu harus bisa kita lakukan sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain.
Tahun lalu setelah menerima hasil sbmptn, aku langsung prepare segala sesuatu untuk verifikasi. FYI aku lulus di Universitas Diponegoro melalui jalur sbmptn. Buat kalian yang nantinya lulus di PTN melalui jalur apapun itu, harus gerak cepat mempersiapkan data-data yang dibutuhkan untuk verifikasi dan pendaftaran ulang.
FYI ya data-data itu cukup banyak dan butuh ketelitian buat mempersiapkannya. Untung aku punya bapak yang super teliti dan super detail, malah bapak yang lebih ubres nyiapin data-data verifikasiku. Aku ke rumah pak RT, RW, lurah, semuanya sendiri buat ngurus surat-surat. Terus ke puskesmas dan rumah sakit buat medical check up ditemeni ibuk. Wah pokoknya hari-hari menjelang verifikasi itu adalah hari ter-ribet bagi banyak orang.
Hari H pas verifikasi, saranku sih mending datang lebih awal karena antrian pasti bakalan panjang. Jangan lupa cek ulang data-data yang diperlukan karena tahun lalu aku sempet keteteran. Ngaku nih, aku emang nggak baca apa-apa saja yang diperlukan buat verifikasi. Entah kenapa saat itu kayaknya aku nggak niat banget tuh masuk undip. Kelakuan banget kan. Nah pas hari H, ternyata ada dua surat yang aku belum punya-__- aku sadarnya pas udah masuk antrian dan aku langsung balik ke bapak yang nungguin di luar gedung. Untungnya bapak nggak marah dan langsung anterin aku cari warnet buat ngeprint surat tersebut dan langsung diisi. Saat itu aku belum sadar kalo ada satu surat lagi yang aku belum punya. Pas udah masuk antrian buat kedua kalinya barulah aku sadar dan aku nggak mau bilang bapak karena takut diomelin hahaha. Untungnya disediakan printer dan petugas yang emang ngelayanin orang-orang seperti aku. Hahaha kayaknya aku adalah orang yang paling nggak niat saat itu sampe Revi *ck pas di Smanpat Medan* yang barengan aku pas verifikasi bilang, "Dasar mahasiswi Undip. Kekgini calon mahasiswi?"

Buat kalian yang nantinya bakalan jadi anak kos juga, belajarlah mandiri, dewasa, dan tanggung jawab terutama kepada diri sendiri. Dalam nyari kos itu untung-untungan ya, susah juga nyari yang pas, kek nyari jodoh gitu laa. Makanya saran aku sih cari kos dan jangan langsung bayar buat waktu yang lama. Minimal 3 bulan lah, kayak syarat-syarat kos kebanyakan. Kenapa? Biar kalo nggak betah, gampang pindah, nggak perlu nunggu waktu lama dan keburu makan hati. Aku aja dalam satu tahun ini udah pindah kos tiga kali ehehehehe tapi alhamdulillah kos yang kali ini bener-bener nyaman dan semoga saja aku tidak harus pindah-pindah lagi. Ngekos mengajarkan kita banyak hal. Kemandirian, tanggung jawab, kerajinan, jiwa sosial, sabar, dan banyak lagi. Homesick? Udah pasti. Tapi itu juga mengajarkan kita akan kemandirian dan kesabaran. Sering-sering aja kontak sama orang rumah. Kayak aku, dulu pertama-tama jadi anak kos, sehari ditelfonin sampe lima kali. Lama-lama intensitas berkurang, yang pasti harus telfon sehari minimal sekali.
Rajin-rajin bersihin dan beresin kamar, jangan sampe nunda-nunda dan biarin kamar berantakan atau jadi sarang hal-hal yang tidak pada tempatnya. Malu tauuuk kalo ada temen yang main. Oh iya, kamar wangi juga jadi favorit yaa. Aku malah pasang pengharum ruangan sampe tiga kadang. Di jendela, kipas angin, dan tempat yang memungkinkan dilewati angin.

Di kampus, harus jadi diri sendiri yaa. Teman memang nantinya bakal banyak banget dan datang dari berbagai tempat yang berbeda dengan kita. Karakter dan sifat juga pasti beda. Ini yang paling penting: jangan maksain diri untuk terlihat wah untuk diterima di lingkungan baru.
Cukup banyak kasus yang aku temui yang ujungnya juga bakal merugikan diri sendiri. Misalnya seseorang berpura-pura sok asik, sok anak hits, sok punya ini-itu, semua demi diterima oleh teman-teman baru dan tidak dianggap remeh. Buat apa sih? Percayalah sesungguhnya kepalsuan itu lambat laun akan terbongkar.
Lagipula jika seseorang memang tulus ingin berteman denganmu, mereka tidak akan mempermasalahkan apapun latar belakangmu, bagaimana pun kamu. Oh iya jangan salah, banyak juga orang yang sengaja cari teman hanya yang bisa menguntungkan buat dia. Yang sama sekali nggak kasih feedback mah nggak bakal dia deketin. Ada orang kayak gitu? Ada. Aku juga udah pernah ketemu sama orangnya.
Intinya pandai-pandailah berteman. Jangan takut kehilangan seorang teman jika memang ia tidak baik untukmu dan hanya membawa dampak buruk. Teman yang sesungguhnya bukanlah teman yang menjerumuskan.
Kamu juga harus pintar membawa diri agar tidak merusak citra diri sendiri. Jangan kebelet hits kalo ujungnya kamu bakal dicap jelek. Percayalah, banyak orang baru yang tidak kamu ketahui sifat aslinya yang siap menikammu dengan cepat dan tiba-tiba.
Pergaulan di tingkat perkuliahan juga banyak godaannya. Harus pintar jaga diri kalo nggak mau rugi sendiri. Ada yang bilang dengan menjadi mahasiswa, maka kebebasan ada di tangan kita. Apalagi buat yang jauh dari orang tua. Kenapa? Karena mahasiswa sudah bisa menentukan jalan hidupnya sendiri, terutama karena didukung oleh pemikiran baru yang lebih luas dan tinggi.

Kuliah enak? Kata siapa? Kuliah enak cuma di tv-tv. Aslinya mah berat dek. Dosen yang garing dan nggak pengertian, jam kuliah yang nggak nentu, tugas seabrek yang nggak ada jeda, nilai yang irit karena dosen medit, ucapkan selamat datang kepada mereka. Saranku, awal kuliah itu materi materi mata kuliah masih tergolong mudah jadi kejarlah dengan maksimal agar mendapat IP yang tinggi. Lumayan loo buat deposit nyicil IPK karena pada semester-semester berikutnya materi mata kuliah pasti semakin ribet dan dosen pasti bakal pelit nilai. Percayalah.
Jangan sirik sama IP temen yang lebih tinggi. Syukuri aja apa yang kamu dapatkan. Percayalah dosen punya kriteria sendiri dalam memberi nilai. Kamu mungkin saja terlihat lebih pintar dari temanmu, tapi kamu mungkin tidak tahu kalau temanmu lebih cerdas dari kamu. Banyak kok mahasiswa yang kelihatannya cuek, selebor, dan tidak masuk hitungan tapi kenyataannya dia mampu meraih hasil akademik yang bagus. Sementara mahasiswa yang kelihatannya rajin, serius, tidak celelekan, ternyata kalah dengan yang selebor tadi. Kenapa? Karena kepintaran tidak diukur dari seberapa rajin dan seriusnya seseorang. Inget yaa, pintar itu tidak sama dengan cerdas. Pintar itu mainstream. Cerdas itu emang asalnya udah ada dalam diri seseorang, jadi dengan diam pun dia sudah mempunyai modal.

Okelah, aku sudah mulai bingung mau nulis apa lagi. Yang pasti selamat menempuh UN yang tinggal menghitung hari yaa dedek-dedek emesh. Selamat menjadi calon mahasiswa. Semoga dunia perkuliahan tidak membuatmu gila.
Selamat LDR-an, selamat mencari gebetan, dan selamat-selamat lainnya.

Kisses,
Kakak Tingkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar