Akhirnya ada satu hal yang cukup membuat lega kaitannya dengan kuliah. Selain daftar di UNDIP, kan aku juga daftar di UII tuh. Lumayan lah buat cadangan gitu kan.
Secara aku harus officially say goodbye to SNMPTN. Pengumuman SBMPTN masih 10 hari lagi dan bertepatan dengan ujian mandiri aku di UNDIP. Guess whaattt.
*sekilas terdengar celotehan anak-anak tetangga gedung sebelah kantor yang lagi ngomongin, siapa presiden pilihan mereka dan apa hasil quick count yang lagi rame di tv*
Alhamdulillaaahh. Lulus sihh di UII. Tapiiiii ya Allah bukannya hamba-Mu ini kurang bersyukur, tapi aku lulus di pendidikan bahasa inggris. Which is pilihan keduaku. Pilihan pertama? Teteep PSIKOLOGI!
Mendadak aku keinget, tadi di jalan mau ke kantor, aku ngebayangin someday aku jadi guru -maybe highschool- and then aku akan jadi guru yang kece dan gawl yang tiap pertemuan akan menyapa muridnya dengan: hello class! I'm glad to see you today and I'm not in galau situation! Give me five! *lalu high five dengan seisi kelas*
Entah kenapa aku udah kebayang aja sama tiap hari berkutat dengana bahasanya orang bule, kamus-kamus Hasan Sadily, and then harus conversation dengan bahasa yang bukan bahasa ibuku sampai otak puyeng. Is that scary? Apa semengerikan itukah?
Lalu aku kebayang saat skripsian nanti harus mengerjakan berlembar-lembar kertas yang mungkin saja semuanya harus in english pleaseeeee.
Oke khayalanku mulai mengganas.
Tapi alhamdulillah... lulus setidaknya. Hahahaha dasar orang Indonesia. Adaaa aja ngeluhnya.
But wait, aku keinget kata-kata Bu Susi, guru geografi SMADA yang paling kece. Kami bertemu beberapa hari yang lalu then she told, "Kadang apa yang menjadi jalan kamu itu mungkin bukan apa yang kamu senangi atau kamu impikan. Kadang juga apa yang kamu senangi dan impikan justru bukan jalanmu. Tapi jalani saja. Mungkin itulah jalan dan garis yang sudah Allah berikan untuk kamu. Dulu Bu Susi juga tidak suka geografi, tapi lihat sekarang, ini sudah jadi jalan saya,"
Yes maam, I remember. Setidaknya aku bisa bernafas lega deh sekarang.
Oh iya, semoga saja UNDIP memberikanku secercah harapan. Psikologi please.....
Aamiin.
Wait me dear Tembalang,
dan kampus impianku sejak 3 tahun lalu
Universitas Diponegoro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar