saya bukan blogger. saya hanya ingin bercerita :)

Kamis, 04 Agustus 2011

stress tingkat kabupaten!

pengen rasanya nangis kenceng.kenceng sambil lari menuruni bukit yang curam dengan bebatuan cadas. di bawah rintik hujan yang menemani udara dingin. *lebaaaay*
u know what?? seperti dugaan saya, gara.gara harga tiket yg selangit saat Ramadhan, semua rencana terancam gatot!! Medan-Semarang via Jakarta Rp 1.300.000 per orangnya. Semarang-Medan via Jakarta Rp 1.700.000 per orangnya.
nah, gini perhitungannya. kami bertiga; aku, emakku, adikku.
tiket perginya: 1.300.000 x 3 = 3.900.000
tiket pulangnya: 1.700.000 x 3 = brapa lah? *bukak kalkulator hape* 5.100.000, yakan?
nd then, 3.900.000 + 5.100.000 = 9.000.000. pas.
oke, kalo gini ceritanya, apakah gueeh musti jual tanah engkong gueeh beneraaann??? haahh?? jawaaabbb!!
ellooohhguueeeehhenndd!! omaigaaat!!
astagfirullahaladzim.. capek loh nangis tadi malam. sampe bener-bener stress tingkat kabupaten tau gak sih?
did u know, gimana aku kalo udah frustasi. yah, untungnya aku phobia banget dengan yang berhubungan dgn urat nadi. kalo kagak, mungkin saat jiwa rebelku kumat, udah aku cincang aja nih.
ya Allah, what must I do?? duit simpanan jugak udah nipis. gak mungkin minta ongkosin sama bapak sepenuhnya. gak mungkiiinnn!! buat bangkrut keluarga aja
jadi gini, aku kan pengen satria FU tuh. si omku manas.manasin pulak: 9jeti mah daripada buat beli tiket mending buat depe laah. atau ditambah sedikit lagi udah dapet itu satria FU. dipikir lagi deh..
WTF?? ngiler dua.duanyaaaaa :'( iyasih, harga tiket di lain momen bisa setengahnya lebih murah. tapi, kapan lagi aku punya momen untuk ngumpul sama keluargaku????
ah, shit! aku jadi makin benci sama keluarga di medan!
oh, Tuhan.. ridhoilah keinginanku ini.. berilah jalan keluar. atau ada diantara kalian yg mau ongkosin aku pulang? gak apa.. diterima dgn senang hati. kirim aja uangnya ke alamat di bawah ini:
-------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar